Minggu, 11 April 2010

Pengantar Pengatalogan

A. SEJARAH PENGATALOGAN

Praturan pengatalogan pada awalnya disusun oleh pustakawan perorangan. Misalnya Antonio Panizzi dari British Museum menyusun Rules for Compiling of the Catalogue (1841).Charles Ammi Cutter dari Amerika menyusun Rules for Dictionary Catalogue (1903) yang mengemukakan peraturan catalog system leksikal (dictionary catalogue) yaitu catalog pengarang, judul dan subjek buku disatukan dalam satu jajaran.

Pada permulaan abad XX, peraturan pengatalogan selalu dibuat oleh sebuah komisi atau panitia khusus. Misalnya Library of Congress dari Amerika Serikat menerbitkan Rules of Printed Cards (1903 hingga 1930-an) dan Rules for Descripting Cataloging (1949). American Library Association mengeluarkan Rules (1908, 1941, 1949).American Library Association bekerja sama dengan Library Association (inggris) membentuk “Catalog Code Revision Commite” sebagai usaha bersama menyusun peraturan catalog. Pada tahun 1967 terbit sebuah pedoman yang berjudul Anglo American Cataloging Rules yang dikenal dengan sebutan AACR 1. Prinsip umum peraturan tersebut didasarkan atas “Statement of Principles” yang disetujui oleh 53 Negara pada International Conference on Cataloging Principles di Paris tahun 1961.Pertemuan ini merupakan langkah penting ke arah standarisasi data bibiliografis Internasional. Sebagai tindak lanjut ke arah Penyeragaman peraturan pengatalogan, pada tahun 1988 terbitlah Angola-American Cataloguing Rules edisi 2 yang merupakan revisi dari AACR 1 sebagai hasil kerjasama antara American Library Association, Library Association (Inggris), Library of Congress, dan Canadian Libraary Association.
standarisasi katalog dan index sangat diperlukan jadi ada standar yang mengatur tentang katalog dan index, tujuannya agar tidak timbul berbagai macam versi katalog sehingga dibuatlah standar katalog yang tetap. di dunia internasional peraturan yang banyak dipakai dalam standarisasi katalog misalnya AACR2, untuk di indonesia sendiri pun ada standarisasi katalog yaitu KDT ( Katalog Dalam Terbitan ) jadi setiap penerbit bila akan mencantumkan katalog pada buku terbitannya mengacu pada Katalog Dalam Terbitan ( KDT ) yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional.


B. BAGIAN-BAGIAN BUKU

Untuk membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka terutama buku, kataloger harus memahami bagian-bagian dari satu buku. Berikut ini bagian-bagian buku antara lain:

1. Kulit Buku
Kulit buku berarti cover, biasanya terdapat judul buku. Judul pada kulit buku tidak penting, kecuai kalau judul tersebut berbeda dengan judul yang tercantum pada halaman judul tersebut peru dicatat dalam katalog, sebab sebagian pembaca kemungkinan akan menelusuri judul buku melalui judul dikulit buku tersebut.

2. Punggung Buku
Seperti halnya judul yang terdapat pada kulit buku, judul punggung buku kemungkinan tidak sama dengan apa yang terdapat pada halaman judul.

3. Halaman Kosong
Adalah halaman tanpa teks yang terletak setelah kulit buku dibagian depan dan dibagian belakang.Halaman ini berfungsi sebagai penguat jilidan buku.

4. Halaman Judul Singkat (Half Title)
Halaman Judul singkat terletak setelah halaman kosong dan berisi judul singkat dari buku.

5. Judul Seri
Seri Penerbit, adalah sejumlah karya berjilid yang saling berkaitan dalam subjek atau bentuk, diterbitkan oleh penerbit dengan satu judul yang merangkum.

6. Halaman Judul
Merupakan halaman yang berisi keterangan yang diberikan penerbit, antara lain judul buku, nama pengarang, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kepengarangan seperti penerjemah, editor, dan ilustrator. Disamping itu juga berisi informasi tentang kota tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit.

7. Halaman Balik Judul (Verso-Recto)
Pada halaman balik judul sering kali terdapat informasi penting antara lain:
• keterangan kepengarangan
• judul asli dari karya terjrmahan
• kota tempat terbit dan penerbit
• tahun terbit dan tahun copyright
• keterangan edisi.

8. Halaman Persembahan (Dedication)
Halaman persembahan biasanya terletak sebelum halaman prakata.




9. Kata Pengantar
Merupakan catatan singkat yang mendahului teks, berisi penjelasan yang diberikan si pengarang kepada pembaca. Penjelasan ini dapat berupa tujuan dan alasan penulisan buku, ruang lingkup, dan keterangan subyek yang dibahas.

10. Daftar Isi
Bisanya terletak sesudah kata pengantar tetapi dapat juga terletak dibagian akhir dari buku. Daftar isi memuat judul-judul bab dan rincian berupa subbab.

11. Pendahuluan
Biasanya mengikuti daftar isi dan merupakan bab pertama dari buku. Pendahuluan memberi wawasan tentang subyek yang dibahas.

12. Naskah (Teks)
Naskah atau teks merupakan isi buku yang disajikan dalam bab-bab secara sistematik.

13. Indeks
Merupakan daftar nama dan subjek secara terinci yang menunjuk kepada halaman buku tempat kata subjek istilah itu tercantum. Indeks buku biasanya terletak pada bagian akhir dari sebuah buku.

14. Bibiliografi
Merupakan daftar kepustakaan yang digunakan si pengarang dalam menulis buku. Bibiliografi biasanya terletak pada bagian akhir dari buku atau pada catatan kaki.

15. Glossary
Merupakan daftar kata-kata atau istilah yang dianggap masih asing bagi pembaca pada umumnya atau masih perlu penjelasan. Biasanya terletak pada akhir sebuah buku.

16. Kolofon
Adalah keterangan yang terdapat pada bagian akhir dokumen yang memberikan informasi tentang salah satu keterangan berikut yaitu judul, pengarang, penerbit, pencetak, tahun penerbitan atau percetakan, dan informasi lainya.

17. Nomor Pagina
Biasanya terdiri dari angka Romawi kecil dan angka Arab. Angka Romawi kecil digunakan pada penomoran halaman kata pengantar sampai dengan daftar isi, sedangkan untuk bab-bab pendahuluan sampai akhir biasanya digunakan angka Arab.

0 komentar: